Solo – Agenda 24 Jam menari non stop di Solo bukan hanya menjadi tarian terbanyak tarian di dunia. Acara tersebut pun sudah masuk dalam kalender rutin UNESCO.
Sebenarnya, para maestro tari melahirkan ide tersebut melalui sebuah obrolan santai. Ternyata, acara tersebut masuk even kalender rutin UNESCO. Bahkan, mereka sudah dua kali menonton even 24 jam menari tersebut.
”UNESCO menjadikan 24 jam menari non stop ini termasuk salah satu agenda saat peringatan hari tari sedunia,” papar Eko Supendi yang dikenal dikalangan seniman dengan nama Pebo pada Jumat (29/4/2016).
”Bakan dari UNESCO datang dan merespon langsung. Yang pertama pada tahun 2010 lalu. Dimana dari UNSECO memberikan CD berisi tarian serta kaos resmi UNISCO,” tambahnya.
Menurut dia, meski ada ribuan penari, termasuk dari negara-negara asing, seperti dari Malaysia, Singapura, Thailand, 24 menari non stop hingga kini belum tercatat dalam Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Sebab, 24 jam menari non stop tidak mengejar rekor MURI. Mereka ingin melepaskan ekspresi jiwa melalui gerak. ”Dengan menari kita menerobos sekat-sekat politis, cultural, dan etnis menuju kebersamaan, kedamaian dalam persahabatan umat manusia,” tutupnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)