Jakarta – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo siap memimpin operasi pembebasan 10 sandera WNI di Filipina. Kini pihaknya menanti izin untuk bergerak.
”Kami kalau dapat izin pasti bergerak, itu yang kita harapkan. Kalau tak ada izin bagaimana, kan kita bukan negara agresor,” kata Jenderal Gatot di kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kemendagri, Jakarta Selatan, Sabtu (23/4/2016).
Saat ini, TNI sedang stand by. Mereka pun mempersiapkan sejumlah pasukan di beberapa titik. Tujuannya, mereka dapat bertindak tegas jika diperlukan seaktu-waktu.
Selain itu, Gatot juga menjelaskan, konstitusi hukum Filipina tak mengizinkan pasukan lain dari luar negeri masuk ke Filipina untuk melakukan operasi militer.
”Makanya bagaimana pun juga kita tak mungkin lakukan itu (lakukan operasi pembebasan tanpa dapat izin),” ungkap Gatot.
Sebagaimana diketahui, ada sebanyak 10 awak kapal yang merupakan WNI yang disandera oleh kelompok penculik yang diduga dari kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Kelompok tersebut kabarnya meminta uang sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp 15 miliar sebagai tebusan. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)