Jakarta – Aksi unjuk rasa yang digelar Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) ternyata berbuntut panjang. Kabar terbaru menyebut bahwa Partai Hanura siap melaporkan Habib Rizieq selaku Ketua FPI yang dianggap telah melakukan penghinaan saat berunjuk rasa di depan Gedung KPK dan DPRD DKI Jakarta.
Berdasar informasi yang dihimpun tim Harian Indo, Rabu (6/4/2016), Partai Hanura sendiri disebut-sebut telah melayangkan laporan ke Polda Metro jaya pada Selasa (5/4) sore kemarin. Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal Hanura, Didi Apriyadi, mengungkap bahwa pihaknya telah mempersiapkan materi dan bukti-bukti untuk melaporkan Habib Rizieq.
“Ada lima perkara yang dilaporkan,” ungkap Sekjen Pemuda Hanura ini.
Lima perkara yang dimaksud antara lain ialah penghinaan terhadap Partai Hanura, penghinaan terhadap Ketua Umum Hanura Wiranto, penghinaan terhadap etnis Tionghoa, dan penghinaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
—
Baca juga:
Video Habib Rizieq Saat Membentak Dan Menyebut KPK Kurang Ajar
Habib Rizieq : “Kalau Tidak Mau Sidang, Kantor Ahok Kita Bakar Rame-rame”
—
Menurut Didi Apriyadi, tidak sepantasnya seorang ulama berbicara seperti Habib Rizieq. Salah satu bukti yang dilampirkan Partai Hanura dalam laporan yang dilayangkan adalah rekaman video dari YouTube yang telah dienkripsi. Selain itu juga terdapat beberapa bukti dari media lain. (Rani Soraya – www.harianindo.com)
Habib Rizieq (HR) pimpinan Front Pembela Islam (FPI), ormas anarkis, bikin rusuh lagi. Kali ini memang keterlaluan. Saat berorasi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi Senin, 4 April 2016,
ia menghina Ketua Umum HANURA disertai ucapan provokatif berbau rasis.
HR menyatakan tidak takut menghadapi Wiranto. Bahkan FPI siap ‘perang’ dengan partai Hanura! Tanggapan Ketua DPP Hanura Dadang Rusdiana: “Kalau HR tidak bisa menghargai perbedaan pandangan dalam berdemokrasi, saya sarankan dia untuk pindah ke gurun pasir saja!”
Hampir senada Walikota Rotterdam kota kedua Belanda (bernama Ahmed Aboutaleb, Muslim asli kelahiran Maroko yang memimpin masyarakat Kristiani Belanda!). Ia menyerukan kepada para imigran Muslim, kalau tidak bisa menghargai cara hidup dalam peradaban Barat: ”Segeralah mengemas koper dan angkat kaki dari sini!”
Ada dua kejadian menggemparkan: HR dalam orasinya, mempelesetkan PANCA SILA menjadi PANCA GILA! Ucapan HR paling kurang ajar dan paling ‘brutal’ sepanjang sejarah bangsa Indonesia. Tidak hanya sampai di situ, HR juga menuduh mantan Pejuang PANCA SILA, kini telah menjadi Penjilat PANTAT CINA!” Astaga! Pantaskah ulama berbicara seperti itu? Pernyataan itu begitu kasar, kotor dan paling ‘vulgar’ diucapkan sepanjang sejarah bangsa Indonesia.
Pak Joko Widodo, Presiden R.I. perlu turun tangan segera membela harkat dan martabat bangsa terhadap upaya pelecehan dan pencemaran terhadap Pondasi dan Falsafah Negara RI. Dari siapapun datangnya (termasuk dari HR!) melalui Irjen. Pol. Drs. Moechgiyarto, Kapolda DKI Jakarta.
HR hendaknya dipenjarakan dan menjalankan de-radikalisasi. Apabila pada akhir penahanan, proses de-radikalisasi tidak berhasil 100 %, HR hendaknya dijadikan persona non grata: Orang yang tidak disuka. Ia harus diusir dan dideportasi ke negara lain (jauh dari negeri ini, misalnya, Timur Tengah).