Jakarta – Belum lama ini tersiar kabar yang mengatakan bahwa kader Partai Gerindra, Muhammad Sanusi, telah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). M Sanusi ditahan setelah KPK mengadakan Operasi Tangkap Tangan, sehingga hampir bisa dipastikan bahwa M Sanusi terkait dengan kasus tindak pidana korupsi.
Keadaan ini lantas menimbulkan sebuah penilaian bahwa tertangkapnya M Sanusi bakal semakin menguatkan posisi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam usahanya untuk memenangkan Pilgub DKI 2017 mendatang. Penilaian tersebut diungkapkan oleh Pakar Komunikasi Politik, Benny Susetyo.
Benny mengatakan bahwa M Sanusi, yang juga dimasukkan ke dalam bursa calon gubernur dari Gerindra, sebelumnya sangat gencar menyerukan gerakan antikorupsi. Namun ketika kenyataannya ia justru terkait kasus semacam itu, maka tentu posisinya akan berada dalam keadaan krisis.
“Dulu teriak antikorupsi, sekarang tertangkap dan partai masih saja teriak antikorupsi, ya kehilangan maknanya. Jualannya enggak laku. Hancurlah partai sebagai simbol itu. Ahok mau enggak mau namanya semakin melejit,” tutur Benny, di Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Benny melanjutkan bahwa kecenderungan korupsi di dalam partai politik memang sangat tinggi. Sebab, biaya operasional yang dibutuhkan partai memang sangat besar, dan oleh karena itu, sumber dananya seringkali tidak jelas dan tidak bersih.
“Gerindra hancur seperti Demokrat hancur karena kasus Anas Urbaningrum (ketua umum) dan Muhammad Nazaruddin (bendahara umum). Gerindra akan jadi bulan-bulanan,” tandas peneliti dari Para Syndicate tersebut. (Rani Soraya – www.harianindo.com)