Jakarta – Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Ahmad Dhani, memberi ancaman untuk hengkang dari PKB apabila PKB tetap mendukung Basuk Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017.
Menanggapi sikap Dhani tersebut, PKB hanya santai.
“Itu Dhani cuma sedang ‘caper (cari perhatian)’ saja,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan kepada awak media (Sabtu, 26/3/2016).
Johan menambahkan, PKB juga masih dalam proses penjaringan bakal calon gubernur potensial yang akan didukung atau dengan kata lain belum ada keputusan final soal cagub mana yang akan didukung PKB.
Daniel juga masih memaklumi Dhani. “Jangan emosi, Mas Dhani. PKB tetap menganggap Anda sebagai kader,” kata Daniel.
Sebelumnya, Dhani mengaku tidak memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PKB, selama ini dia mengaku hanya mendukung PKB saja. Namun Johan ingat apabila Dhani pernah menjadi calon anggota legislatif PKB di Bali, pada Pemilu 1999. Namun waktu itu Dhani gagal terpilih. Otomatis, bila pernah menjadi caleg, maka Dhani juga pernah punya KTA PKB.
Dhani tidak bersedia untuk ikut mendukung Ahok karena menurutnya PKB harus mendukung cagub dari kalangan Islam. Dhani tidak takut dicap bersikap menyinggung Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA), karena PKB memang harus konsisten dengan landasan Islam-nya.
Daniel pun menilai Dhani telah lupa dengan ajaran sang guru, yakni Gus Dur (Abdurrahman Wahid), sosok yang dikenal menghargai keragaman. Daniel mengingatkan, memang soal agama masing-masing telah punya keyakinan final, namun harmoni pluralitas juga harus tetap dijaga.
“Baru kali ini dia tidak menghayati gurunya, Gus Dur. Kami PKB mempertanyakan sikap Dhani,” kata anggota DPR beragama Buddha bernama Tionghoa Tjong Nyuk Hao ini, dengan nada serius. (Yayan – www.harianindo.com)