Jakarta – Tampaknya, jalur independen sangat diminati. Ada seorang bakal calon gubernur DKI Jakarta 2017 yang memilih jalur independen. Dia adalah Yusril Ihza Mahendra. Kini dia mengumpulkan data KTP warga Jakarta.
Menurut Yusril, dirinya mendatangi rumah-rumah atau doo-to-door dan masjid. Tujuannya, mengumpulkan data KTP. Dia menjelaskan, dirinya berbeda dengan Teman Ahok yang mengumpulkan data KTP di mal-mal atau tempat umum lain.
”Yang di mal biarlah jatah Ahok. Saya akan fokus di masjid. Nanti orang yang mau shalat atau ke majelis taklim bisa meluangkan waktunya sebentar,” kata Yusril di rumah Adhyaksa Dault, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (12/3/2016).
Dengan memberikan buku dan surat permohonan dukungan yang ia janjikan akan ditandatangi langsung, yang akan diberikan oleh relawan Yusril pada masyarakat.
Namun, Yusril belum memastikan siapa yang akan dipilih menjadi pendampingnya untuk disertakan dalam formulir dukungan, serta belum adanya jadwal pengumpulan data KTP itu akan dimulai.
Dia hanya memastikan pola pengumpulan KTP yang dilakukannya tidak akan salah prosedur seperti yang dilakukan relawan Basuki, Teman Ahok.
”Sebagai orang yang mengingatkan Ahok, tentu saya tidak akan salah,” kata mantan Sekretaris Negara itu.
Menurut Yusril, sampai saat ini, ia masih berusaha bisa maju melalui jalur partai politik. Sebab, Ketua Umum PBB itu menilai, maju melalui partai politik minim risiko. Sedangkan tentang pengumpulan data KTP yang Yusril akan lakukan merupakan alternatif.
”Kalau dapat 700.000 (KTP) secara random, itu kan nanti mesti diverifikasi. Kalau satu salah, tidak cuma satu yang dikurangi, tapi kelipatannya. Bisa saja sampai 300,” papar Yusril.
Mantan Menteri Hukum dan Perundang-undangan itu mengatakan, jika maju melalui jalur indepen harus lebih teliti, ditakutkan kalau ada data KTP yang sama, maka oknum tersebut bisa mendukung dengan sesuka hati karena memiliki beberapa KTP yang sama. Sehingga data tersebut tentunya harus didiskualifikasi semua. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)