Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok) tidak menampik kabar bahwa taksi berbasis aplikasi masih ilegal. Mereka memang belum memenuhi persyaratan dan aturan yang sudah di tentukan dinas perhubungan.
Namun, Ahok pun menghargai unjuk rasa para sopir taksi di depan Balai Kota DKI Jakarta. ”Kami sudah tekan Uber. Kalau mau, mereka harus sesuai dengan aturan dishub,” katanya kepada media pada Senin (13/3/2016).
Ahok menekankan bahwa seluruh transportasi publik harus memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku, meskipun Ahok tak menampik, saat ini transportasi berbasis aplikasi memang diperlukan publik.
”Kita bukan mau melarang. Kan memang sudah zamannya ada yang berbasis aplikasi. Tapi kamu mesti ikuti aturan kita kan,” kata Ahok.
Akibat dari munculnya taksi ilegal berbasis aplikasi ini sudah mengurangi pendapatan taksi konvensional, karena mereka juga harus membayar pajak. Sedangkan oknum Uber Taksi berbasis aplikasi ini tidak mematuhi aturan yang sudah dipanten.
”Kalau nggak ikuti aturan kan kasihan perusahaan taksi penumpangnya berkurang. Sopir taksi juga penghasilan berkurang. Kamu (sopir taksi Uber) kan nyambi,” katanya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)