Jakarta – Hampir semua orang tampaknya akan lebih memilih untuk masuk ke surga daripada ke neraka. Namun, ita semua pun juga tak mengetahui bagaimanakah bentuk rupa ataupun kondisi dari surga dan neraka itu sendiri. Dalam beberapa ajaran suatu agama, neraka diibaratkan sebagai kondisi yang penuh penyiksaan dan juga sangat panas.
Namun, pada tahun 1999 silam, salah satu iluwan asal Uni Soviet melakukan sebuah penelitian geologi yang waktu itu menggali lubang sangat dalam hingga 12 kilometer yang terletak di semenangjung Kola. Seperti yang diberitakan merekda, Minggu (13/3/2016),letak penggalian itu berda di wilayah perbatasan antara Uni Soviet dengan Finlandia dan juga Norwegia.
Pada saat penggalian itu, terdapat berbagai bentu keanehan yang terjadi. Ujung dari pengeboran lubang itu akhirnya diakhiri pada saat mencapai 180 derajaat celcius. Selain suhu yang panas, beberapa anomali geologi serta beberapa suara aneh yang terdapat di bawah tanah itu snediri akhirnya melahirkan sebuah teori semacam “konspirasi yang menyatakan bahwa adanya neraka di bawah tanah yang mana kita berdiri di atasnya.
Selain itu, hal itu juga didukung oleh sebuahg peneliti organisasi Geologi Eropa pada tahun 2013, dimana pada hasilnya terungkap jika inti bumi bisa sepanas permukaan matahari, yakni sekitar 6000 derajat celcius. (Rini Masriyah – www.Harianindo.com)