Jakarta – Jelang Pilgub DKI Jakarta 2017, suasana politik semakin panas. Berbagai argumen yang diutarakan elite partai politik langsung dikomentari publik.
Media sosial (medsos) pun membagikan informasi secara cepat dan tak terkendali. Misalnya, ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengeluarkan wacana deparpolisasi dalam kaitan dengan calon independen. Masyarakat langsung melancarkan kritik dan mem-bully anak Presiden RI pertama itu.
Kini Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di-bully saat mengeritik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok tentang jalur independen yang dipilih. Berdasar isu, kritik itu dilontarkan karena Ahok tidak bisa membayar mahar.
”Tidak begitu ceritanya. Demi Allah dulu tidak ada aku diminta-minta mahar. Aku ndak ngasih satu rupiah pun. Saya yakin Pak Ahok juga ngga dimintai uang,” kata Risma kepada media di Balai Kota Surabaya pada Jumat (11/03/2016).
Sementara itu, Di Group facebook Jokowi Presiden Ku Wali Kota Surabaya yang baru dilantik itu dicecar banyak orang.
”Ah Bu Risma kok Jadi begini? Pendukungnya jadi kecewa karena Ucapanya Ini.Kalau Independent itu Gila Jabatan Berarti Rakyat khususnya Warga Jakarta dong yg Gila Jabatan..La Wong Warga nya yg mengusung sendiri Bukan Partai kok di bilang Gila Jabatan.Nah Contoh yg Gila jabatan Tuch ;Yusril,Danni,Lulung,Roy Suryo,DPR,dan semua yg melawan Ahok dan Warganya,” tulis Cindya Indah.
Jangan terlalu naif cara berpikirnya Bu…..Cawagub kalau sampai lewat jalur independent, pasti ada apa2 dalam tanda kutib dengan parpol…..jalur independent itu alternatif terakhir dari seorang calon kepala daerah untuk maju ke pilkada, & itu juga disadari calon tersebut bisa gagal & kalah…….jadi jangan sampai punya pikiran kalau Ahok yang lewat jalur independent itu haus akan jabatan….Beliau kalahpun juga siap…..,” tulisnya Ario Probosongko. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)