Jakarta – Hanya dalam tempo satu tahun lebih, Koalisi Merah Putih (KMP) telah ditinggal oleh sejumlah anggotanya. Partai-partai penggagas KMP macam Golkar, PPP, dan PAN, telah memutuskan untuk merapat ke kubu pemerintah.
Melihat keadaan yang seperti ini, Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi, A.S. Hikam, menilai jika sampai KMP, sebagai kubu oposisi, bubar sepenuhnya, maka hal tersebut bisa dikatakan sebagai “kecelakaan” bagi sistem politik Indonesia yang menganut azas demokrasi.
“Jika tidak ada lagi partai-partai yang mengontrol, mengawasi, dan memberikan alternatif pemikiran kepada penguasa, maka akan terjadi proses pelemahan dan pemunduran, sehingga kata demokrasi hanya akan menjadi semacam olok-olok atau, meminjam istilah Gus Dur, demokrasi seolah-olah belaka,” ujar Hikam dalam sebuah postingan yang ia unggah ke media sosial Facebook, Minggu (7/2/2016).
Hikam menekankan bahwa peran oposisi sangatlah penting untuk menyeimbangkan sistem demokrasi yang berjalan di republik ini.
“Sebab tanpa ada kekuatan oposisi, maka prinsip checks and balances, yang merupakan salah satu syarat penting dari sistem demokrasi konstitusional, akan terabaikan dan bahkan terancam bisa lenyap,” tandasnya. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)