Jakarta – Belakangan ini muncul sebuah virus ransomware baru yang bernama “7ev3n”. Virus ini berpotensi untuk menguras uang anda dalam sekejap.
Sedikit penjelasan, ransomware adalah salah satu jenis virus komputer yang berisi paket kode enkripsi atau pengunci data. Virus ini bekerja dengan menggunakan prinsip penyanderaan.
Ketika menjangkiti sebuah komputer (biasanya yang terhubung dengan internet), ransomware akan langsung mengunci sebagian atau seluruh akses pengoperasian komputer tersebut. Sang pemilik atau pengguna sudah jelas akan kehilangan kendali dan akses terhadap komputernya. Kemudian, sang hacker yang mengirimkan ransomware tersebut akan meminta sejumlah uang tebusan bila si pengguna ingin komputernya “sembuh” kembali.
Dari informasi yang didapatkan Harian Indo, Jumat (29/1/2016), virus 7ev3n pun bekerja dengan cara serupa dengan penjelasan di atas. Virus ini pun meminta tebusan yang jumlah yang cukup besar, yakni 13 Bitcoin, atau senilai dengan Rp 70 juta.
Pola serangan 7ev3n dinilai cukup tradisional. Virus ini mengunci komputer korban dengan menonaktifkan fungsi tombol keyboard seperti F1, F10, F3, F4, Enter, Escape, Left Alt, Left Ctrl, Right Alt, Right Ctrl, Right Shift, Left Windows, Right Windows, Num Lock, dan Tab.
Masalahnya, sang hacker yang mengirimkan virus 7ev3n kerpa kali berbuat “curang”. Meski telah dibayar, beberapa file atau folder dari komputer korban masih tetap tidak bisa diakses.
Adapun salah satu tanda bahwa suatu komputer telah terinfeksi 7ev3n adalah berubahnya nama dari file-file tertentu, dengan akhiran (atau ekstensi) “.r5a”. Semua file atau folder yang berakhiran dengan ekstensi .r5a sudah bisa dipastikan tidak bisa diakses lagi. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)