Harian IndoRiyadh – Baru-baru ini, beredar sebuah video yang menunjukkan seorang ulama Arab Saudi yang mengatakan bahwa permainan catur adalah haram di dalam ajara Islam, dan oleh karenanya harus segera ditinggalkan. Video ini lanats menjadi “booming” dan menimbulkan perdebatan sengit di media sosial.
Video tersebut sejatinya sudah beredar di internet pada bulan Desember 2015 lalu. Namun demikian video tersebut baru terangkat ke permukaan belum lama ini.
Dari informasi yang dihimpun Harian Indo, Jumat (22/1/2016), sejumlah pengguna Twitter mulai menyerukan kalimat-kalimat nyinyir terhadap Mufti Sheikh Abdelaziz Al Sheikh, sebagai ulama yang menyebutkan bahwa catur itu haram. Meski demikian, masih ada juga pihak-pihak yang membela ulama tersebut, dengan mengatakan bahwa catur adalah permainan yang bersifat adiktif, dan membuat orang lupa waktu, lupa beribadah, dan lupa akan Allah di dalam kehidupannya sehari-hari.
Ualam SYiah, Ayatollah Ali al-Sistani, juga sempat mengutarakan hal serupa dengan Mufti Sheikh Abdelaziz Al Sheikh. Ia mengatakan bahwa catur berpotensi haram bila sudah dibubuhi dengan bumbu perjudian, sebuah praktik yang tampaknya kerap terjadi di wilayah Timur Tengah.
Dalam video yang berdurasi 44 detik tersebut, Al Sheikh memang mengutarakan bahwa pengharaman catur mengacu apda ayat-ayat Alquran yang membahas tentang pelarangan judi, minuman keras, dan menyembah berhala.
“Waktu dan uang terbuang, dan menyebabkan persaingan dan permusuhan karena membuat kaya orang miskin dan memiskinkan orang kaya,” ujar ulama Arab Saudi tersebut. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)
