Jakarta – Pengikut dari ajaran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kerap berperilaku aneh ketika diajak berdiskusi mengenai masalah agama. Hal tersebut dikonfirmasi oleh salah satu keluarga dari pengkut Gafatar di Padangsidimpuan.
Abdul Rahmah yang memiliki menantu bernama Enuh Ruhiyat (33) menceritakan mengenai perubahan perilakunya ketika membawa serta istri dan ketiga anak untuk hijrah ke Kalimantan demi bergabung dengan para pengikut Gafatar lainnya.
”Berbicara mengenai Tuhan, katanya Tuhan itu tidak ada, yang ada hanya Tuan. Kalau bersyukur, katanya Puji Tuan Semesta Alam,” kisah Abdul menirukan jawaban menantunya (Kamis, 21/1/2016).
Enuh dan keluarganya pun tidak segan-segan memutus tali silaturahmi apabila ada anggota keluarga yang tidak sepaham dengannya.
“Ya, mereka lebih memilih tidak berhubungan keluarga lagi kalau tidak sepaham, dari pada ke luar dari Gafatar itu,” ungkap istri ES.
ES (47) adalah kakak kandung dari Enuh. Enuh menceritakan jika sang adik menjadi sangat bertentangan dengan keluarga setelah bergabung dengan Gafatar. Almarhum ayahnya pun sempat menangis karena perubahan sikap Enuh.
“Dia itu kan anak aliyah dan pesantren, dia disekolahkan ke pesantren, rajin sholat dulunya. Eh, tiba-tiba seperti itu, makanya almarhum bapak sempat menangis merenunginya ketika masih hidup,” ujar ES. (Yayan – www.harianindo.com)