Cambridge – Stephen Hawking telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap dunia ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kuantum fisika, dengan teori-teorinya yang terkenal seperti misalnya tentang kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam (black hole). Hawking juga dikenal karena komentarnya yang cerdas namun kontroversial mengenai bagaimana nasib peradaban manusia di masa yang akan datang.
Dilansir dari BBC, Selasa (19/1/2016), profesor di University of Cambridge ini mengatakan bahwa umat manusia bakal mengalami serangkaian ancaman yang diakibatkan oleh kelakuannya sendiri. Contoh-contoh ancaman global akibat ulah manusia sendiri adalah perang nuklir, pemanasan global, juga persebaran virus yang dihasilkan dari rekayasa genetika.
Hawking menilai bahwa manusia hanya bisa selamat dari kehancuran ketika mereka sudah bisa memperluas penjelajahannya sampai ke luar angkasa, dan menciptakan koloni-koloni di luar bumi.
“Meski kemungkinan terjadinya bencana dahsyat di Bumi dalam waktu dekat relatif rendah, namun risiko bertambah dari waktu ke waktu, dan mendekati pasti beberapa ribu atau sekian puluh ribu tahun lagi,” tutur Hawking dalam ajang BBC Reith Lectures, Selasa (19/1/2016).
“Dan ketika itu terjadi, kita harus sudah menyebar di angkasa luar, ke bintang dan galaksi lain. Jadi, bencana yang menimpa Bumi tak berarti akhir dari umat manusia,” lanjutnya.
Oleh karena itu, manusia dihimbau agar selalu berwaspada dan hati-hati dalam bersikap di bumi ini bila belum memiliki kemampuan untuk menciptakan koloni di luar angkasa atau plaent lain.
“Kita harus sangat berhati-hati dalam periode tersebut,” tandasnya lagi.
Dari sini, Hawking bisa dikatakan menyoroti perkembangan kemajuan teknologi yang sering kali tidak mempedulikan keadaan alam dan manusianya sendiri. Sebelumnya, Hawking juga sempat menyoroti potensi bahaya dari kecerdasan buatan, atau artificial intelligence (AI), yang bisa berkembang secara terus-menerus dan bahkan mengalahkan kepandaian dari manusia. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)