Jakarta – Kebijakan yang ditempuh oleh Susi Pudjiastuti selaku Menteri Kelautan dan Perikanan untuk memberantas aktivitas pencurian ikan (ilegal unreported unregulated fishing/IUU fishing) telah menunjukkan hasil.
Hal tersebut tercermin dari peningkatan yang sangat mencolok dari angka ekspor komoditas tuna, tongkol, dan cakalang (TTC) ke Amerika Serikat (AS).
Nilanto Perbowo selaku Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan untuk periode Januari hingga September 2015, realisasi ekspor TTC naik sebesar 26,7 persen.
“Berdasarkan data UN Comtrade periode Januari-September 2015, impor TTC USA dari Indonesia, volume 16,1 ribu ton (naik 26,7 persen). Nilai US$ 127,4 juta atau naik 31,5 persen dibanding periode yg sama 2014,” ungkap Nilanto kepada awak media (Minggu, 3/1/2016).
Di saat bersamaa. ekspor TTC negara-negara tetangga justru mengalami penurunan. Thailand diketahui mengalami penurunan volume sebanyak 13,4 persen menjadi 70,7 ribu ton dibanding periode sama tahun sebelumnya. Nilai ekspornya turun 13,6 persen menjadi USD 313,5 juta.
“Impor TTC USA dari Filipina, volume 14,4 ribu ton (turun 21,2 persen) dibanding periode yang sama 2014. Nilai US$ 79 juta atau turun 21,7 persen dibanding periode yg sama 2014,” ujarnya.
“Kami lihat kebijakan moratorium dan larangan transhipment memiliki dampak yang signifikan bagi negara tetangga kita khususnya Thailand dan Filipina,”tandas dia. (Yayan – www.harianindo.com)