Bogor – Daerah Puncak memang memiliki daya tarik tersendiri bagi para penikmat wisata prostitusi. Selain jarak tempuh tidak terlalu jauh dari pusat kota, namun juga tarif menikmati “servis” dari kupu-kupu malam di Puncak terbilang terjangkau.
Meski Pemkab Bogor melancarkan program nongol-babat atau nobat, tapi wisata prostitusi di Puncak tetap bergeliat. Sejak lokalisasi PSK di Gang Semen, di Cipayung diratakan dengan tanah, reservasi wanita pemuas nafsu itu dilakukan melalui pesan berantai melalui telepon genggam.
Menurut hasil pantauan www.harianindo.com, Kamis (31/12/2015), Informasi yang berhasil dihimpun, untuk PSK berusia di atas 30 tahun, maka tarif yang diketok hanya Rp 150 ribu. Sedangkan untuk dibawah 30 tahun, bisa dipesan dengan tarif tarif Rp200 hingga Rp250 ribu. Tarif kedua jenis PSK itu hanya berlaku tak lebih 1,5 jam. Atau sekali naik ranjang.
Sementara untu PSK yang berusia belasan tahun, atau yang masih ABG, para pelancong harus rela merogoh kocek Rp 350 ribu. Itu lagi-lagi short time. Jika ingin semalaman, tarif membengkak hingga Rp800 ribu.
(Rani Soraya – www.harianindo.com)