Jakarta – Sejumlah driver Gojek mengaku telah mendengar seruan tentang aksi mogok yang mulai tersebar melalui aplikasi chatting di smartphone mereka. Meski demikian, beberapa pengendara mengaku ragu dan segan untuk mengikuti aksi boikot tersebut.
Hal itu disebabkan oleh pihak manajemen Gojek yang telah mewanti-wanti akan menindak tegas siapapun pengendaranya yang ikut terlibat aksi mogok. Pihak manajemen Gojek bahkan mengancam akan “merumahkan” pengendara yang mengikuti aksi protes tersebut.
Hasanudin Samparas, driver Gojek asal Pondok Indah, Jakarta Selatan, mengatakan bahwa ia telah menerima pesan singkat dari manajemen yang berisi peringatan tegas itu.
“Sms dari manajemen (Gojek) bilang, siapapun yang demo, akan dipanggil ke kantor, terus ditindak lanjuti,” ujar Hasanudin.
—
Baca juga
Tantowi Dicalonkan Jadi Cagub DKI, Ahok Malah Ingin Belajar Nyanyi
Hot News, Partai Golkar Kini Dukung Pemerintah
—
Hal serupa juga dialami oleh Leony Ramadanti, pengemudi asal Cinere, Depok. Ia mengaku telah mendapat pesan peringatan itu, namun belum membacanya secara detail.
“Ada peringatan memang, tapi saya belum baca detail,” terangnya.
Aksi boikot ini muncul terkait keputusan manajemen Gojek yang hendak menurunkan tarif per km dari layanan transportasi online tersebut. Bila awalnya pengendara Gojek bisa memperoleh Rp 4 ribu per km, nantinya mereka hanya bisa mendapatkan Rp 3 ribu per km. Keputusan ini dianggap merugikan driver Gojek yang jumlahnya sudah semakin banyak dan persaingan untuk memperoleh orderan pun semakin sengit. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)