Andalkan Stefan William Dan Natasha Wilona, Sinetron Anak Jalanan Kukuh Di Puncak Rating
21/10/2015
Jakarta – Sinetron Anak Jalanan yang baru sepekan tayang dengan cepat merebut hati pemirsa. Sudah beberapa kali sinetron garapan SinemArt Productions ini meraih posisi 1.
Data kepemirsaan target audience ALL pada tanggal 19 Oktober menunjukkan Anak Jalanan menjadi program paling banyak ditonton dengan raihan TVR 4,9 dan TVS 24. Sementara pada data estimasi target audience ABC tanggal 20 Oktober, Anak Jalanan masih memuncaki klasemen dengan TVR 5,1 dan TVS 22,9.
Anak Jalanan yang menghuni slot pukul 18.30 WIB bagaikan angin segar bagi RCTI. Penghuni slot tersebut sebelum ini, Rajawali, mendapat rating yang kurang memuaskan sehingga diakhiri di episode 28.
Tidak jago kandang, Anak Jalanan mampu mematahkan dominasi primetime SCTV yang selama setahun terakhir cukup bergigi. Menyempit selama dua bulan terakhir, sinetron SCTV berjudul Pangeran sulit digoyahkan dari peringkat 1.
Kehadiran GGS Returns mulai 12 Oktober kemarin, langsung menggeser singgasana Pangeran ke posisi 2. Tapi hal ini tidak bertahan lama. Faktanya, GGS Returns sulit mempertahankan performa.
Data kepemirsaan target audience ALL tanggal 19 Oktober misalnya, menempatkan GGS pada peringkat 8 dengan raihan TVR 3,1 dan TVS 14,4. Sementara data estimasi target audience ABC 20 Oktober, GGS Returns ada di posisi 3 dengan TVR 3,8 dan TVS 16,6.
Apa yang membuat Anak Jalanan unggul? Ada beberapa faktor. Anak Jalanan tayang pukul 18.30 WIB, jam yang nyaman bagi mereka yang duduk di bangku SMP atau SMA, yang menjadi target penonton sinetron ini.
Anak Jalanan juga memberikan paket komplit. Adegan laga dan kebut-kebutan motor, bisa menarik perhatian penonton laki-laki.
Sementara hubungan unik antara Boy (Stefan William) dengan Reva (Natasha Wilona) dan Adriana (Cut Meyriska), menjadi daya tarik untuk penonton perempuan.
Penonton tentu harap-harap cemas, kapan Reva tahu bahwa Adriana, ibu tirinya, ternyata mantan pacar Boy? Teknik ‘hit and miss’ meski sudah beberapa kali digunakan, tetap saja bikin penasaran.
Karakter pendamping seperti orangtua dan asisten rumah tangga Boy, serta teman-teman Boy/Reva yang memperkuat departemen komedi, cukup memberikan kesegaran.
Namun tentu, posisi 1 tidak boleh membuat stasiun TV dan rumah produksi terlena. Kekuatan cerita dan kerapian editing tetap harus dipertahankan. Kami yakin, secepatnya stasiun TV kompetitor akan meluncurkan manuvernya untuk membuat programnya kembali unggul. (Dwi Kristyowati – www.harianindo.com)