Jakarta – Industri film Indonesia kembali menghadirkan film bertema religi. Kali ini, sineas OK Mahadi mengangkat kisah nyata seorang wanita tuna susila dalam film berjudul Air Mata Fatimah.
Diakui sang sutradara, membuat film yang sarat dengan pesan sosial bukan hal yang mudah. Selain itu, ia juga sempat kesulitan mencari pemeran yang tepat.
“Ini kisah nyata dari pulau Sumatera. Pembuatan film ini cukup sulit, banyak nilai-nilai filosofi dan keagamaan yang cukup mengena. Mencari pemeran karakter-karaktenya juga cukup berat,” ucap OK dalam jumpa pers di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (27/9/2015).
Nasib tragis bukan hanya dialami oleh tokoh utama, wanita susila bernama Hamda (Anindika Widya), tetapi juga anaknya, Fatimah (Reyhanna Alhabsy). Sejak kecil, Fatimah yang tak tahu siapa ayahnya, mendapat cemooh dan tekanan dari penduduk desa tempatnya tinggal.
Bahkan, niat baiknya untuk mengaji dan belajar selalu mendapatkan penolakan dari masyarakat. Di tengah himpitan yang keras ini, datanglah Ikhsannudin (Dwi Andhika) yang dengan ikhlas mengajarkan Fatimah mengaji.
“Anak ini (Fatimah) ingin mengaji, ingin memiliki tasbih, Quran, dan sebagainya, tetapi dia tidak bisa memilikinya. Banyak faktor yang menghambatnya untuk menjadi anak yang baik,” lanjut OK. Ia menegaskan, filmnya ini tidak hanya menjual drama, tetapi juga mengandung nilai-nilai kemanusiaan.
Film yang juga dibintangi oleh Reza Fahlevi dan aktris senior Jajang C. Noer ini akan ditayangkan pada 1 Oktober 2015. (Dwi Kristyowati – www.harianindo.com)