Melbourne – Beberapa bulan ke depannya, tepatnya tanggal 10 Oktober 2015, akan ada aksi demonstrasi anti Islam secara besar-besaran di Australia. Terkait isu ini, Konsulat Jenderal RI di Melbourne mengimbau seluruh warga Indonesia di wilayah Victoria dan Tasmania untuk tidak terpancing dengan rencana tersebut.
“Menyikapi rencana protes oleh United Patriots Front, Australian Defence League dan Reclaim Australia terhadap Islam di masjid-masjid pada 10 Oktober 2015, KJRI Melbourne mengimbau masyarakat Indonesia di Victoria dan Tasmania tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati,” tulis KJRI di dalam laman Facebooknya, Selasa, 18 Agustus 2015 ini.
KJRI Melbourne menyebutkan telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti kepolisian dan pemerintah setempat untuk membicarakan langkah-langkah pencegahan dampak negatif yang mungkin muncul dari peristiwa tersebut.
“Kami mohon masyarakat Indonesia tidak terpancing apabila ada tindakan provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Masyarakat Indonesia di Victoria dan Tasmania jika mengalami efek negatif dari peristiwa itu nantinya diminta menghubungi pihak KJRI.
Adapun demo anti-Islam pada 10 Oktober 2015 nanti dimotori oleh United Patriots Front (UPF), Australian Defence League dan Reclaim Australia. Ketiga kelompok anti-Islam ini sebelumnya sempat melakukan aksi serentak di berbagai kota di Australia beberapa pekan lalu.
Dalam aksi tersebut, sejumlah politisi dan mantan politisi Australia turut hadir dan berorasi. Namun, dalam berbagai aksi itu hadir kelompok tandingan yang jumlah lebih besar dan mengecam kelompok anti-Islam ini.
Kepolisian Victoria dilaporkan telah mengetahui rencana aksi demo kelompok tersebut pada 10 Oktober mendatang.
“Kami mengimbau setiap warga yang menyaksikan, atau menjadi korban rasisme, diskriminasi berdasarkan agama, budaya dan etnis mereka agar melapor kepada polisi,” demikian pernyataan Kepolisian Victoria, seperti dikutip dalam media setempat. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)