Jakarta – Kemampuan kerja otak seseorang biasanya akan mengalami penurunan saat usia mulai bertambah. Anda pastinya tidak ingin mengalami hal tersebut ketika memasuki usia senja. Berikut Harian Indo sajikan beberapa tips untuk melatih otak kita agar kemampuannya senantiasa seperti masih di usia muda. Meski tergolong aneh, cara-cara ini sudah dibuktikan oleh para ahli. Dilansir dari berbagai sumber (Minggu, 16/8/2015).
1. Mandi dengan mata tertutup
Cobalah sesekali untuk menutup mata saat mandi. Meski terdengar janggal, cara ini ditujukan untuk memperbaiki fokus dan memori otak. Meraba tekstur sampo, sabun, atau sikat gigi dengan mata tertutup merupakan olahraga bagi otak.
Faktanya, melakukan segala sesuatu dengan mata tertutup merupakan cara paling mudah untuk memfokuskan otak dan memperbaiki memori. Demikian ujar Ron White, pemenang USA Memory Championship.
2. Berdansa secara acak
Bergerak tidak hanya mengaktifkan serebelum atau otak kecil, tetapi juga menghasilkan faktor neurotropik otak yang disebut BDNF. BDNF yaitu protein yang berfungsi membantu neuron berkomunikasi secara lebih efektif.
“Berdansa adalah kegiatan sosial dan interaksi sosial yang mengembangkan saraf otak. Dansa merupakan kegiatan fisik yang membuat jantung memompa lebih banyak oksigen dan nutrisi untuk otak. Berdansa juga membantu kemampuan koordinasi Anda,” papar Gary Small, salah satu penulis The Alzheimer’s Prevention Program.
3. Berpura-pura kidal
Jika tangan dominan Anda adalah tangan kanan, maka gunakan tangan kiri, begitu pula sebaliknya. Melakukan tugas sederhana seperti makan atau menyikat gigi dengan menggunakan tangan yang tidak dominan akan memaksa otak untuk mempelajari hal biasa dengan cara baru sehingga otak berkembang.
4. Mempelajari tenis meja
Tenis meja dapat mendongkrak koordinasi antara mata dan otak, serta memberi stimulasi interaksi sosial pada otak. Demikian ujar Daniel Amen, seorang peneliti otak. Menurutnya, sangat penting melakukan sesuatu yang belum diketahui otak karena mempelajari hal yang baru merupakan olahraga bagi otak.
5. Mengunjungi pusat perbelanjaan
Meski berbelanja dapat mengurangi isi dompet, kegiatan tersebut memiliki manfaat untuk otak. Pasalnya ada banyak aktivitas fisik dan mental yang dilakukan ketika berbelanja. Misalnya berjalan-jalan, berkomunikasi dengan orang lain, dan menghitung biaya. Kata Dr Small, masing-masing aktivitas itu dapat menstimulasi berbagai bagian otak, memberikan efek latihan.
6. Mempelajari sulap
Menurut sebuah studi pada tahun 2013, mempelajari sulap dapat membuat area abu-abu di otak berkembang. Setelah para partisipan yang bukan pesulap mempelajari trik sulap selama tiga bulan, terlihat adanya perkembangan pada area abu-abu di otak. Bagian tersebut merupakan area otak yang bertanggung jawab pada fungsi visual dan aktivitas motorik.
(Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)