Surabaya – Dalam dunia koleksi miniatur mobil, atau yang biasa disebut dengan diecast, ternyata tidak hanya semata mengoleksi barang incaran saja. Namun diecast juga bisa dicustom layaknya mobil sungguhan.
Ya, hal ini dituturkan oleh salah seorang kolektor diecast, Wahyu Rukmo Sulistyo, 41th, saat dihubungi oleh wartawan www.harianindo.com, Senin (22/06/2015) malam.
Pria yang tinggal di kawasan Jemursari Surabaya tersebut telah mengoleksi diecast bermerk Hotwheels sejak tahun 1995. Dan mulai tertarik mengoprek koleksinya sejak dirinya masih duduk di bangku SMP.
Sejauh ini, Om Rukmo (panggilan rekan diecast kepada Wahyu Rukmo) telah mengcustom puluhan diecast. Kebanyakan yang dilakukannya adalah repaint, swap wheels dan decal. Ada beberapa juga yang bersifat custom ekstrem seperti pemotongan body agar mendapatkan bentuk seperti yang diinginkan. Jumlah karya tersebut masih terbilang sedikit dibanding dengan rekan-rekannya yang lebih fokus mendalami hobi ini.
“Belum banyak yang saya hasilkan, karena masih intens untuk bermain. Custom diecast belum menjadi hal yang harus saya tekuni secara serius. Seingat saya masih berjumlah puluhan hasil karya saya. Karena bagi saya diecast for fun.” ujar Rukmo.
Pria yang dalam kesehariannya bekerja sebagai PNS bagian admin kehumasan di sebuah perguruan tinggi negeri di Surabaya tersebut juga pernah menjajakan hasil customnya lewat media sosial dan juga saat gelaran Toys Fair.
Dan mengenai harga, jangan terkejut jika hasil karya om Rukmo bisa mencapai harga ratusan ribu rupiah. Ini tentu menjadi sebuah hobi yang menyenangkan sekaligus menghasilkan. “I’m not an expert, but i can design with my talent” kata pemilik akun Rukmo Garage di Facebook itu.
Dalam waktu dekat, tepatnya tanggal 27-28 Juni 2015, di Surabaya akan ada pameran diecast terlengkap yang akan diadakan oleh Phantom Hobby Shop. Kebetulan disana dirinya ditunjuk menjadi salah satu panitia custom diecast bersama dengan rekan SDC (Surabaya Diecast Club) lainnya.
Untuk para penghobi yang mulai tertarik terjun ke dunia custom diecast, Rukmo mengatakan “Sebisa mungkin jangan berhenti berexperimen. Ada istilah ‘tidak kotor berarti tidak belajar.’ Tentukan aliran apa yang ingin didalami, jangan campur2 karena akan menghasilkan karya yang tidak maksimal. Sering silaturahim dengan yang lebih senior dan sering2 menghargai karya pemula, karena dari karya pemula itulah ide brilian para master custom sering muncul.” (Dwi Kristyowati – www.harianindo.com)