Harian Indo
Jakarta – Adanya kekhawatiran jika warga Negara Indonesia yang pernah berlajar di Islamic State of Iraq and Syria, kembali ke tanah air dengan menularkan beberapa ajaran-ajaran yang didapat sepertinya menjadi momok tersendiri.
Karena ini adalah sebuah bom waktu sehingga menyebabkan aliran ISIS semakin berkembang. Ketika ditemui wartawan harianindo, Rabu (11/3/2015) malam, Tim Ahli Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Wawan Hari Purwanto mengakui bahwa aliran ISIS memang mengkhawatirkan.
Dicontohkan oleh Wawan bahwa dahulu saudara-saudara kita yang kebetulan pernah bergabung bersama dengan Taliban, kembali pulang ke Indonesia dengan menyebarkan ajaran mereka. Demikian juga yang pernah ke Mindanao (Filipina), karena sebenarnya semua pengaruh itu ada.
Walaupun demikian, banyak juga yang sudah berangkat ke Irak dan Syria dan sudah bergabung dengan ISIS merasa lecewa dan pada akhirnya memutuskan untuk kembali pulang ke tanah air. Wawan memberikan peringatan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh atas iming-iming dan tetap waspada dalam memahami sesuatu.
Diprediksi oleh Wawan bahwa sebenarnya banyak WNI yang bergabung dengan ISIS dikarenakan selain sebagai medan jihad serta adanya faktor ekonomi. Bagaimana tidak tergiur dengan diberikan gaji puluhan juta, serta diberi uang saku, tiket keberangkatan sampai memberikan peluang untuk berbisnis menjadi daya tarik tersendiri.
Sehingga saat ini, diharapkan mereka dapat kembali ke jalan yang benar jika tidak akan memberikan efek yang semakin luas dan melebar. (Choirul Anam – www.harianindo.com)
