Surabaya – Pekerjaan yang begitu banyak dan tidak selesai-selesai tak jarang membuat pekerjanya seakan kehilangan waktu untuk makan. Oleh karena itu, pilihan yang paling mudah adalah makan di depan meja kerja sembari terus melanjutkan pekerjaan. Ternyata, kebiasaan tersebut justru berdampak negatif terhadap kesehatan.
Dilansir dari Healthmeup (Selasa, 12/8/2014), ada beberapa alasan yang menyebabkan kebiasaan makan di depan meja kerja memberikan dampak buruk bagi tubuh.
1. Buruk bagi pencernaan
Ketika anda makan sambil bekerja, maka tentunya konsentrasi makan akan terpecah bahkan terfokus pada pekerjaan. Dalam keadaaan ini, suplai darah yang harusnya menuju sistem pencernaan akan berbelok menuju otak dan jantung untuk memproses pekerjaan anda. Selain itu, tentunya anda juga tidak akan memperhatikan berapa lama anda mengunyah makanan sehingga kadangkala makanan yang tercerna belum terkunyah secara sempurna dan memberatkan pencernaan.
2. Makan terlalu banyak
Ketika makan di depan meja ekrja, konsentrasi anda yang terpecah tidak jarang membuat anda “lupa diri”, makan tanpa berpikir, sehingga mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebih. Apalagi jika ditambah dengan cemilan. Maka tentu asupan kalori yang masuk bisa tidak terkontrol.
3. Meja kerja tidak higienis
Peneliti menyatakan bahwa meja kerja berpotensi memiliki 400 kali lebih banyak bakteri dibandingkan toilet. Jika anda makan di lingkungan seperti ini, bayangkan bagaimana bahaya kuman-kuman yang berpotensi mengganggu kesehatan tersebut.
4. Berpengaruh terhadap postur tubuh
Makan di depan meja kerja berarti menghilangkan waktu istirahat anda. Bertahan dalam posisi kerja dalam waktu yang lama dan rutin setiap hari dapat menyebabkan gangguan pada punggung, leher, bahu, bahkan kaki. Istirahat, meregangkan kaki, sambil menyantap makan siang di tempat makan yang layak bisa sangat membantu peredaran darah tubuh.
5. Mempengaruhi produktivitas kerja
Dengan keluar istirahat sejenak untuk makan siang, otak anda akan mendapatkan waktu untuk beristirahat. Kelelahan tubuh berkurang, peredaran darah kembali lancar, dan asupan oksigen pun meningkat. Dengan ini, badan dan pikiran menjadi lebih fresh dan akhirnya bisa membantu meningkatkan produktivitas. Tidak melakukan hal tersebut, justru akan membalikkan efek tadi, yang berujung pada semakin menurunkan produktivitas anda. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)