Tel Aviv – Dalam beberapa hari terakhir Israel telah melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza. Serangan darat yang dimulai sejak 8 Juli 2014 tersebut mengakibatkan setidaknya 61 orang tewas. Belum selesai di sana, pihak Israel mengatakan bahwa mereka tengah mempersiapkan operasi darat menuju Gaza.
Dilansir dari CNN (Kamis, 10/7/2014), Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, mengatakan bahwa operasi militer ke Jalur Gaza akan terus diperluas. Serangan akan dihentikan jika pihak lawan, dalam hal ini kelompok Hamas Palestina, menghentikan serangannya ke wilayah Israel. Netanyahu mengatakan bahwa militer Israel siap menghadapi berbagai kemungkinan.
Adapun Presiden Israel, Shimon Peres, yakin bahwa fase serangan darat akan segera dilakukan oleh militernya. Dirinya mengatakan bahwa Israel sudah berkali-kali memperingatkan kelompok Hamas untuk menghentikan serangan roketnya. Bukannya berhenti, kelompok Hamas malah semakin gencar menembakkan roket, dengan target yang semakin lebih dalam masuk ke wilayah Israel.
Adapun Israel, yang memang memiliki teknologi persenjataan yang canggih, berhasil menghentikan serangan roket Hamas di udara dengan misil pencegat canggihnya. Pihak militer pun membalas serangan Hamas dengan serangan udara ke beberapa target di Jalur gaza.
Rencana serangan darat ini pun diamini oleh Menteri Intelijen Israel, Yuval Steinitz. Menurutnya, serangan darat mungkin saja diperlukan untuk menindak tegas serangan dari Hamas tersebut.
Kelompok Hamas pun bereaksi, dengan mengatakan bahwa ancaman serangan darat Israel tidak akan menakuti mereka. Pasukan Hamas siap menghadapi prajurit Israel, yang mereka sebut dengan pengecut. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)