Kabul – Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, telah menepis kemungkinan kebangkitan kelompok-kelompok militan yang terkait dengan Al-Qaeda, seperti yang terjadi di Irak. Dilansir dari BBC (Rabu, 18/6/2014), Presiden Hamid menyampaikan hal tersebut ketika diwawancarai oleh koresponden BBC di Kabul.
Ketika ditanya apakah yang terjadi di Irak bisa juga terjadi di Afghanistan, Presiden Karzai menjawab tidak sama sekali. Beliau kemudian menambahkan bahwa tanda-tanda Al-Qaeda tidak terlihat di negaranya tersebut.
Presiden Karzai juga menyampaikan bahwa dirinya telah membangun komunikasi secara reguler dengan kelompok Taliban. Dirinya bahkan mengaku telah berhubungan dengan mereka setiap hari, melakukan pertukaran surat, pertemuan, dan telah muncul keinginan untuk berdamai.
Presiden Karzai mengatakan lagi bahwa baik Taliban dan Pemerintah Afghanistan tidak bisa menciptakan perdamaian bila bekerja sendiri-sendiri. Dirinya mengatakan bahwa kunci perdamaian dan keamanan di Afghanistan adalah kesediaan seluruh masyarakat Afghanistan untuk sama-sama bahu-membahu mewujudkan hal tersebut.
Presiden Karzai adalah presiden pertama Afghanistan setelah Taliban dilengserkan pada tahun 2001. Dirinya pun telah menjabat presiden selama dua periode, dan akan segera digantikan oleh pemenang pemilu presiden Afghanistan yang baru saja dilakukan. Dua kandidat terkuat pemilu tersebut antara lain seorang pejuang anti-Taliban sekaligus mantan Menteri Luar Negeri Afghanistan, Abdullah Abdullah, dan seorang ahli ekonomi yang pernah berkiprah di Bank Dunia, Ashraf Ghani. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)