Adapun personil dan staf dari negara asing kilang minyak tersebut telah diungsikan sejak Selasa kemarin (17/6). Namun demikian, staf lokal masih tetap berada di sana dengan pengamanan dari pihak militer.
Kilang minyak Baiji merupakan kilang minyak terbesar yang dimiliki oleh Irak dan memiliki peran penting dalam suplai minyak dari Timur Tengah secara umum. Penyerangan terhadap kilang minyak semacam inilah yang menjadi kekhawatiran terbesar dari negara-negara Barat yang termasuk ke dalam konsumen utama minyak dari Timur Tengah.
Pergerakan ISIL pun dikabarkan semakin mendekati Ibukota Irak, Baghdad. Serbuan militan tersebut dihadapi militer Irak antara lain dengan menggunakan serangan udara.
ISIL pun dikabarkan menargetkan wilayah-wilayah lain di sekitar ibukota yang didominasi oleh penduduk Syi’ah. Pemboman yang terjadi setiap hari pun memaksa warga untuk senantiasa berada pada kondisi mental siap perang, termasuk penduduk di Baghdad sendiri.
Masyarakat yang berekonomi cukup telah mulai melakukan penimbunan bahan-bahan pokok, seperti makanan, bahan bakar, dan obat-obatan. Harga-harga komoditas inipun dilaporkan mulai meninggi. Adapun Pemerintah Irak telah menegaskan bahwa persediaan bahan makanan ini tidakakan mengalami “kondisi bahaya”, serta meyakinkan masyarakat bahwa ISIL tidak akan bisa menembus dan mengambil alih Baghdad. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)