Seperti dilansir dari BBC (Kamis, 12/6/2014), Presiden Obama mengatakan bahwa segala kemungkinan sangat terbuka untuk memukul balik militan tersebut, termasuk diantaranya operasi militer. Namun pihak AS juga menyebutkan bahwa mereka tidak ada niatan untuk menurunkan pasukannya ke sana.
Saat ini pihak AS telah mulai memindahkan para pegawai kontraktor pertahanan mereka yang bekerja di Irak. Salah satu perwakilan Kementerian Pertahanan AS mengatakan bahwa beberapa ratus warga negara AS telah dievakuasi dari Pangkalan Udara Balad menuju Baghdad.
Dipimpin oleh kelompok Islamic State in Iraq and Levant (ISIS atau ISIL), para pemberontak diduga berencana untuk bergerak lebih jauh menuju Selatan Ibukota Baghdad. Mereka juga mengincar wilayah-wilayah yang didominasi oleh Muslim Syi’ah, yang oleh ISIS disebut dengan “kafir”.
Laporan yang belum dikonfirmasi kebenarannya mengatakan bahwa pasukan militer Irak telah melakukan serangan udara ke wilayah Mosul dan Tikrit. Serangan tersebut ditargetkan ke wilayah kota tempat berkumpulnya militan ISIS.
Koresponden BBC mengatakan bahwa jika ISIS berhasil mempertahankan dan memperkuat posisinya di Mosuk, maka hal tersebut bisa menjadi langkah besar mereka untuk mencapai tujuannya, membentuk sebuah emirat Islam. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)