Adapun Holtman tidak datang ke Oculus VR langsung dari Valve. Dirinya terlebih dahulu keluar dari perusahaan tersebut tahun lalu, bersamaan dengan sejumlah PHK yang terjadi di sana. Holtman kemudian bergabung bersama Microsoft pada bulan Agustus 2013 lalu, dan terlibat dalam sebuah proyek untuk “membuat Windows menjadi platform baik untuk game”. Dirinya kemudian keluar lagi dari Microsoft awal tahun 2014 ini.
Dalam blog resmi oculus VR, dikatakan bahwa Holtman akan memimpin perkembangan bisnis dan urusan kemitraan dari platform Oculus. Holtman dianggap orang penting dalam tumbuh kembang perusahaan Valve, serta menjadi salah satu penyumbang fikir untuk pengembangan layanan Steam hingga sepopuler dan sekrusial sekarang dalam industri game.
Holtman juga menyampaikan perasaan bersamaan dengan pengumuman ini. Dia mengatakan bahwa perasaan memegang joystik atau alat kontroler apapun, lalu dilanjutkan dengan memasang goggle untuk melihat langsung dunia game sangatlah transformatif. Tidak ada pengalaman sehebat ini dalam permainan videogame.
Oculus VR telah demikian mengejutkan dunia game dengan teknologi virtual reality-nya, dengan goggle Oculus Rift. Facebook, yang notabene berada di luar industri game, pun tertarik membeli perusahaan ini dengan nilai sekitar dua miliar dollar.
Adapun tidak hanya itu, pergerakan lain Oculus VR yang patut diperhatikan adalah bagaimana mereka mulai merekrut berbagai bakat dan tokoh-tokoh penting dalam industri game untuk bergabung. Selain Jason Holtman, orang-orang Valve yang telah bergabung bersama mereka antara lain Aaron Nicholls, Atman, Binstock, Michael Abrash, dan Tom Forsyth. (Rani Soraya – www.harianindo.com)