Beijing – Pihak Kepolisian China saat ini telah menahan sekitar 29 orang yang menjadi tersangka teroris. Saat ini mereka telah ditahan oleh pihak terkait dikarenakan memicu terjadinya kekerasan di wilayah rusuh Xinjiang.
Seperti yang dikutip dari kantor berita AFP,Kamis (5/6/2014), dari media pemerintah Xinjiang Net terungkap bahwa saat ini para teroris tersebut sedang ditahan di di Urumqi, merupakan ibukota dari Xinjian. Merela mendapatkan dakwaan karena telah memicu separatism serta mengganggu ketertiban umum.
Memang dalam satu tahun terakhir ini, Xinjiang yang memiliki mayoritas penduduk muslim Uighur, mendapatkan ancaman kekerasan. Terkait hal tersebut pihak otoritas China menuduh bahwa ada kelompok-kelompok teroris yang ingin agar Xinjiang merdeka yang menjadi dalang atas aksi kekerasan tersebut.
Dari pendapat para analis, bahwa ancaman terror yang terjadi di Xinjiang oleh pihak otoritas Beijing terlalu dibesar-besarkan. Hal ini tidak lain dikarenakan adanya kesenjangan ekonomi serta represi agama dan budaya yang ditujukan kepada warga Uighur menjadi factor utama terjadinya aksi kekerasan itu.
Sebagaimana yang diketahui bahwa pada bulan lalu saja pihak otoritas China bertekad untuk melakukan operasi terkait pemberantasan terorisme. Hal ini dikarenakan para penyerang Urumqi telah menewaskan sekitar 39 orang di sebuah pasar dalam aksi bunuh diri.
Sementara di bulan April, para penyerang yang menggunakan pisau dan bahan peledak berhasil meledakkan stasiun kereta bawah tanah yang ada di kota Urumqi. Akibatnya ada satu orang tewas dan 9 orang yang lainnya mengalami luka-luka. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)