Guatemala – Lima orang dilaporkan tewas dan tiga orang lainnya luka-luka dalam insiden tanah longsor di Guatemala, Amerika Tengah. Seperti dilansir dari Reuters (Minggu, 1/6/2014), juru bicara Komisi Penanggulangan Bencana Guatemala melaporkan jumlah korban ini di tengah pencarian beberapa warga yang masih tertimbun.
Dilaporkan bahwa tanah longsor terjadi di sekitar San Pedro, NECTA, Huehuetenango. Tanah longsor yang terjadi pada Jumat kemarin (30/5) ini mengubur belasan rumah dan menjebak sekitar dua keluarga. Selain lima orang meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka, beberapa warga masih dinyatakan menghilang. Proses pencarian pun masih berlanjut.
Presiden Guatemala, Otto Perez, mengatakan kepada pers bahwa Pemerintah Guatemala telah bergerak memberikan bantuan bagi korban-korban selamat yang kehilangan tempat tinggal. Proses pemberian bantuan dan pencarian korban di reruntuhan longsor juga masih terganggu oleh hujan yang belum juga mereda sejak Kamis kemarin (29/5).
San Pedro sendiri adalah kota kecil yang berjarak 300 km dari Ibukota Guatemala. Kota ini merupakan salah satu daerah pertanian di sana.
Adapun longsor di lokasi tersebut dipicu oleh hujan yang memiliki intensitas cukup tinggi di Guatemala pada umumnya, dan di San Pedro pada khususnya. Musim hujan di Guatemala, yang diperkirakan berlangsung sejak Mei hingga November 2014, telah menyebabkan beberapa kali tanah longsor dan banjir di wilayah tersebut. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)