Xinjiang – Kepolisian China melaporkan bahwa pihaknya telah berhasil menemukan dan menyita 1,8 ton bahan peledak beriktu lima tersangka pemiliknya. Penemuan bahan peledak ini merupakan perkembangan dari investigasi aksi terorisme yang terjadi di Provinsi Xinjiang.
Seperti dilansir dari Digital Journal (Selasa, 27/5/2014), sebuah laporan di situs website asal China, Tianshan, menyebutkan bahwa petugas kepolisian setempat melakukan penggerebekan sebuah bangunan yang diduga kuat markas kelompok militan Uighur. Dalam penggerebekan tersebut sempat terdengar dua kali ledakan. Akhirnya, polisi pun berhasil menangkap lima orang tersangka dan menyita 1,8 ton bahan peledak tadi.
Menurut penyelidikan polisi, dalam beberapa hari terakhir kelompok teroris di Xinjiang tengah mempersiapkan bahan peledak tersebut. Bahan peledak dengan jumlah sebanyak itu tentunya akan digunakan untuk melakukan pemboman dengan skala yang lebih besar lagi di keramaian Xinjiang. Pemboman sebelumnya terjadi di sebuah pasar dan merupakan yang terparah dialami China.
Provinsi Uighur, yang memiliki nama resmi Wilayah Otonomi Xinjiang Uighur, telah mengalami serangkaian aksi teror, mulai dari penusukan massal, penabrakan, dan pemboman. Dalam sebulan terakhir, setidaknya 23 aksi teror terjadi di wilayah ini.
Dengan semakin banyaknya aksi teror di wilayah ini, Pemerintah China pun memerintahkan operasi pemberantasan terorisme. Otoritas keamanan berjanji akan bertindak cepat dengan mengerahkan polisi-polisi bersenjata lengkap macam pasukan SWAT. Pihak kepolisian sendiri sebelumnya telah menangkap satu orang tersangka pemboman pasar Urumqi. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)