Boston – Meskipun tergolong usia muda, tak membuat mereka yang berusia 20-an bebas dari depresi, seperti stress karena kuliah, pasangan hidup ataupun pekerjaan. Beberapa hal tersebut dapat membuat suasana hati pria ataupun wanita dewasa muda menurun drastic yang akhirnya membuat stress atau depresi.
Seperti yang kita tahu, berada di masa peralihan dari usia remaja menuju dewasa bukan hal mudah untuk dijalani. Jika tak dilalui dengan benar, masalah yang hadir dapat memicu stress yang akan berujung depresi. Oleh karenanya, kelompok usia dewasa muda (dalam hal ini usia 20-an tahun) harus dapat mengetahui gejala stress agar terhindar dari yang namanya depresi berlebih.
Seperti dilansir dari Live Science (Kamis, 8/5/2014), Dr. Stuart Goldman, psikiater anak dan remaja dari Boston Children’s Hospital, memaparkan tujuh gelaja stress pada usia 20-an, yaitu :
1. Motivasi berkurang, kelompok usia 20-an yang merasakan depresi akan merasa energinya berkurang dan mudah lelah, yang menyebabkan malas dan sulit untuk sekedar bangun dari tempat tidur untuk melakukan aktivitasnya
2. Kurang menikmati aktivitas, umumnya usia 20-an masih senang untuk bersenang-senang bersama teman, namun jika mulai menarik diri dari pergaulan dan lebih menikmati sendirian dan kehilangan minat pada kegiatan menyenangkan maka harus waspada karena hal tersebut merupakan gejala depresi.
3. Konsentrasi berkurang, hal ini dipengaruhi oleh pikiran yang dipenuhi oleh pandangan negative dan pesimis yang membuatnya menjadi tidak fokus dan ragu-ragu dalam bertindak untuk hal penting dalam hidupnya, seperti masalah kemandirian financial/pekerjaan, pindah ke tempat baru, ataupun menjalin hubungan dengan pasangan hidup.
4. Sering terbangun di tengah tidur, ketika dalam kondisi menghadapi tekanan maka akan sering terbangun dari tidur di tengah malam dan sulit untuk tidur kembali. Hal tersebut karena orang yang depresi mengalami gangguan pada kadar hormon stress dan kortisol yang dapat mempengaruhi jam tidur.
5. Minat pada seks berkurang, umumnya usia 20-an masih memliki gairah seks yang tinggi. Jika secara mendadak kehilangan minat pada hal ini, sangat memungkinkan jika orang tersebut tengah mengalami depresi ataupun tekanan yang berlebih
6. Berat badan naik/turun secara drastis, orang yang mengalami stress ada dua kemungkinan yang akan terjadi pada pola makan mereka, yang pertama kehilangan nafsu makan dan yang kedua menjadikan makan sebagai sarana penghilang stress. Hal inilah yang dapat membuat berat badan naik/turun secara drastic
7. Meningkatnya konsumsi alkohol/obat-obatan, konsumsi alkohol ataupun obat-obatan sering dijadikan pelarian. Untuk masalah satu ini, ada baiknya menjadikan teman ataupun pasangan sebagai tempat untuk berbagi, karena memiliki seseorang yang dekat telah terbukti ampuh untuk mengatasi ataupun mengurangi beban pikiran. (Choirul Anam – www.harianindo.com)