Seperti dilansir dari The Nation (Kamis, 8/5/2014), granat pertama dilemparkan ke lantai delapan, sementara granat kedua ditujukan ke lantai sembilan Siam Commercial Bank. Akibat ledakan dari dua granat tersebut, sejumlah kaca gedung tersebut terlihat hancur berantakan, demikian pula keadaan di dalamnya. Sampai saat ini belum diketahui siapa yang bertanggungjawab terhadap aksi ini. Penyelidikan juga masih terus terus dilakukan.
Adapun aksi pelemparan ini terjadi tidak lama sejak Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, dilengserkan karena dituduh menyalahgunakan kewenangan, dengan membuat keputusan untuk memindahkan Kepala Keamanan Nasional. Beberapa anggota kabinet juga ikut diturunkan karena dianggap mendukung kebijakan Yingluck.
Karena terjadi hanya beberapa saat saja dari lengsernya Yingluck, aksi pelemparan granat tersebut kemudian dikaitkan dengan kasus tersebut. Dan karena aksi tersebut tidak diikuti dengan perampokan atau pencurian, maka spekulasi yang muncul adalah aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas penuruna Yingluck dari jabatannya. Karena diketahui, golongan pendukung Yingluck menganggap bahwa keputusan pencabutan jabatan ini tidak adil dan bersifat bias.
Penuruna Yingluck dari kursi perdana menteri ini melanjutkan krisis kekuasaan di Thailand, yang tejadi sejak kakak Yingluck, Thaksin Shinawatra, digulingkan juga dari kursi perdana menteri oleh kudeta militer pada tahun 2006 silam. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)