Kiev – Keadaan Ukraina semakin tak menentu. Meski usaha penyelesaian secara damai terus diupayakan, banyak sekali halangan yang seakan menolak upaya tersebut. Seperti dilansir dari BBC (Selasa, 22/4/2014), pejabat presiden Ukraina perintahkan kembali operasi militer di wilayah timur negaranya setelah dua orang, satu diantaranya seorang politikus lokal, ditemukan tewas.
Pejabat Presiden Ukraina, Oleksandr Turchynov, mengatakan bahwa jenazah politikus bernama Vladimir Rybak ditemukan di dekat Kota Sloviansk, yang sampai saat ini masih dikuasai oleh kelompok pro-Rusia. Dia mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh kelompok tersebut sudah terlalu jauh, sudah kelewatan. Turchynov mengumumkan bahwa dirinya kembali menugaskan pihak keamanan nasional untuk melakukan penanganan anti-teroris dengan sebaik-baiknya, dengan tujuan utama perlindungan warga sipil Ukraina di sekitar wilayah timur negara tersebut. Turchynov mengatakan juga bahwa aksi kejahatan demi kejahatan ini dilakukan dengan dukungan penuh Rusia.
Adapun Rybak, yang jeazahnya ditemukan Selasa kemarin (22/4), merupakan anggota dewan untuk “Fatherland Party” (Partai Tanah Air) di Kota Horlivka, dekat Sloviansk. Adapun korban kedua sampai saat ini belum dipublikasikan identitasnya. Rybak memang sempat dikabarkan menghilang beberapa hari lalu. Polisi lokal kemudian menemukan jenazahnya di sebuah sungai di dekat Sloviansk.
Operasi keamanan anti-teroris di Ukraina telah dilakukan sejak 16 April lalu, namun kemudian ditunda untuk menghormati Paskah. Dengan perintah ini, operasi militer yang sempat terhenti tersebut tentu akan dilanjutkan. Adapun Rusia telah mewanti-wanti Ukraina untuk tidak melakukan penyelesaian dengan jalur kekerasan dalam menghadapi kelompok pro-Rusia di wilayah Ukraina. Sesuatu yang mungkin sulit dilakukan, mengingat kelompok tersebut tak segan melakukan tindak kekerasan untuk menyampaikan keinginannya. Tindakan barbar yang tidak cerdas sama sekali. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)