Kabul – Bila Indonesia masih akan menyambut pemilihan umum, negara timur tengah yang sedang dikacaukan oleh konflik internalnya, Afghanistan, telah selesai melakukan pemungutan suara untuk pemilihan presiden mereka. Seperti dilansir dari BBC (Sabtu, 5/4/2014), setelah mendapat ancaman dan serangan dari berbagai pihak, pesta demokrasi tersebut pun akhirnya berhasil dilakukan. Baik petinggi Afghanistan, petinggi kekuatan Barat, dan pengamat politik mengatakan bahwa proses pemilu ini sukses.
Pemilu ini merupakan proses “transfer kekuatan” yang pertama kali dilakukan dengan voting. Lebih dari tujuh juta masyarakat, dari sekitar 12 juta pemilih sah, ikut serta mencoblos. Terdapat juga laporan tentang kurangnya kertas suara dan aksi kekerasan secara sporadis di berbagai wilayah. Terdapat delapan kandidat calon presiden yang siap menggantikan Hamid Karzai. Hasil pemilu ini akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.
Operasi keamanan secara besar-besaran dilakukan untuk menghentikan Taliban, yang telah berjanji akan mengacaukan proses pemilu di Afghanistan. Terjadinya hujan lebat juga sempat mengganggu berlangsungnya pengambilamn suara di beberapa daerah.
Karzai telah dilarang mencalonkan diri untuk periode ketiga oleh konstisusi Afghanistan. Terkait pemilu ini, dia mengatakan bahwa meski sempat terganggu oleh cuaca yang buruk dan insiden kekerasan dan teror dimana-mana, saudara dan saudari kita di seluruh wilayah telah ikut serta dalam pemilu ini, dan partisipais mereka adalah satu langkah ke depan menuju sukses Afghanistan.
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan bahwa pihak AS memuji bagaimana usaha-usaha masyarakat Afghanistan, pihak keamanan, dan petugas pendukung pemilu (KPU) untuk mengantar suksesnya pemilu di negara tersebut. Pemilu ini sangat penting untuk mengamankan masa depan demokrasi di Afghanistan, serta keberlanjutan dukungan internasional. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)