Montreal – True Player Gear, sebuah perusahaan startup asal Montreal, Kanada, yang beranggotakan lima orang, telah mengungkapkan bahwa mereka tengah mengembangkan teknologi virtual reality (VR) berupa sebuah goggle/headset yang dipasang di kepala, mirip dengan Oculus Rift. Dan seperti dilansir dari Gamespot (Sabtu, 29/3/2014), goggle tersebut diberi nama Totem.
True Player Gear mengatakan bahwa mereka sudah mengembangkan teknologi Totem selama sembilan tahun. Menurut website mereka, Totem mampu menawarkan luasan pandangan hingga 90 derajat, layar OLED 1080p, dan mampu digunakan di PC, PS3, PS4, Xbox 360, dan Xbox One. Perusahaan tersebut mengatakan juga bahwa mereka telah berbicara dengan Epic Games, dan ternyata akan sangat mudah untuk mengembangkan Totem agar mampu mendukung Unreal Engine 4, CryEngine, Havok, dan Unity. Sebagai tambahan, True Player Gear juga mengatakan bahwa saat ini mereka sedang mengerjakan mekanisme pelacakan posisi menggunakan kamera onboard, yang nantinya bisa juga berguna untuk teknologi augmented reality.
True Player Gear akan meluncurkan sebuah program Kickstarter dalam beberpa bukan ke depan dengan harapan mampu menggalang dana bantuan sebanyak $500 ribu, atau senilai dengan Rp 6 miliar. Sebuah angka yang fantastis memang. Jika program Kickstarter tersebut sukses, diharapkan Totem sudah siap meluncur ke pasaran pada Natal tahun ini.
True Player gear mengatakan bahwa karena Totem di desain memiliki hardware acceleration, kamera, dan beberapa fitur lainnya, maka produk ini akan memakan biaya yang sedikit di atas Oculus Rift, tidak akan terlalu jauh. Sebagai pebandingan, Oculus Rift Development Kit akan dijual dengan harga $350, atau senilai dengan Rp 4 jutaan.
Sebenarnya, True Player Gear tidak merencanakan pengumuman produk ini. Namun mereka merasa perlu melakukannya setelah munculnya berita tentang Oculus VR yang dibeli oleh perusahaan pengembang aplikasi website yang dinilai tidak tahu-menahu tentang dunia bisnis hardware game. True Player Gear merasa perlu menunjukkan diri agar khalayak ramai tahu bahwa ada alternatif lain dari teknologi VR terkini. Mereka kini berada pada tahap akhir pengembangan, dengan purwarupa kelima sedang dikembangkan, dan mengharap dukungan seluruh fans melalui program Kickstarter.
Sebagaimana pemberitaan yang beredar, Oculus VR, yang awalnya berupa perusahaan mandiri ditenagai oleh penyumbang melalui program Kickstarter, dibeli Facebook seharga $2 miliar, atau senilai dengan Rp 24 triliun. Pembelian ini menuai kontroversi di kalangan dunia game karena Facebook dianggap tidak berpengalaman dalam bisnis ini. Bagaimana pendapat anda? (Rani Soraya – www.harianindo.com)