Utrecht – Sebuah studio pengembang independent (indie) asal Belanda, Vlambeer, baru-baru ini merilis game terbarunya berjudul Luftrausers. Dan seperti dilansir dari Gamespot (Senin, 24/3/2014), game yang membutuhkan 2,5 tahun untuk pengembangannya tersebut memperoleh untung hanya dalam 72 jam sejak perilisannya. Hal ini disampaikan oleh Vlambeer sendiri dalam sebuah pesan terima kasih pad akun Twitter ofisial mereka.
Vlambeer mengatakan pada 21 Maret kemarin bahwa Luftrausers sudah memperoleh untung. Game indie tersebut telah balik modal dan kemudian untung hanya tiga hari setelah rilis untuk PC dan Playstation network pada 18 maret. Mereka mengatakan bahwa pembuatan game tersebut membutuhkan waktu 2,5 tahun, dan sangat-sangat berterima kasih terhadap seluruh gamer yang telah bersedia membeli dan memainkan gamenya.
Sebagai perbandingan, beberapa game kelas AAA dengan budget tinggi memerlukan beberapa bulan atau bahkan lebih alam untuk mengembalikan biaya pengembangannya—dalam arti lain, balik modal. Bahkan ada diantaranya yang tidak bisa sampai mendapat untung sampai game tersebut menjadi “basi” atau ketinggalan jaman. Tentunya, game kelas AAA normalnya dikembangkan oleh 100 orang atau lebih tenaga pengembang. Tidal seperti Vlambeer, yang hanya beranggotakan dua orang, yakni Rami Ismail dan Jan Willem Nijman.
Luftrauser merupakan game 2D, bergaya arcade, dimana kita memainkan pesawat terbang yang terbang kesana-kemari menjatuhkan bom dan menembakkan roket untuk menghancurkan pesawat dan kapal perang musuh. Simpel, namun dinilai sangat menyenangkan untuk dimainkan. Game ini dijual dengan harga $10, atau senilai Rp 120 ribuan, dan dengan promosi dari Steam, menjadi $9, atau Rp 108 ribuan. Cukup mahal untuk pasar Indonesia. (Rani Soraya – www.harianindo.com)