Kuala Lumpur – Angkatan Udara Malaysia membantah adanya isu yang mengatakan bahwa pesawat Malaysia Airlines terdeteksi radar militer menuju Selat Malaka, yang sudah jelas melenceng jauh dari rute yang seharusnya. Seperti dilansir dari BBC (Rabu, 12/3/2014), pejabat tinggi Angkatan Udara Malaysia, Jenderal Rodzali Daud, mengatakan bahwa laporan yang muncul di media-media lokal tersebut tidak benar, namun memang, kemungkinan pesawat tersebut mencoba berputar balik memang ada.
Seperti yang sudah diketahui, pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu berangkat dari Kuala Lumpur menuju Beijing, dan tentu tidak melewati Selat Malaka. Letak selat tersebut berlawanan arah dengan rute menuju Beijing.
Di tempat lain, pihak Vietnam menghentikan pencarian untuk sementara waktu. Deputi Kementerian Transportasi Vietnam, Pham Quy Tieu, mengatakan bahwa pihaknya memang menghentikan usaha pencarian dan penyelamatan sembari menunggu perkembangan informasi dari Malaysia.
Telah diberitakan sebelumnya bahwa pihak Malaysia memutuskan untuk memperluas wilayah pencarian, namun tetap berfokus pada wilayah di sekitar Malaysia dan Vietnam. Otoritas penerbangan Malaysia mengatakan bahwa pesawat MH370 menghilang kurang lebih satu jam dari lepas landasnya di Kuala Lumpur International Airport. Pihak bandara kehilangan kontak saat pesawat nahas itu terbang melintasi Laut China Selatan. Tidak ada sinyal tanda bahaya maupun pesan darurat yang diterima.
Kembali berbicara tentang isu melencengnya pesawat MH370, Jenderal Rodzali Daud menegaskan bahwa tidak ada yang memberikan statement tentang hal tersebut. Yang sempat dia katakan adalah, bahwa kemungkinan untuk pesawat tersebut berbalik arah menuju Kuala Lumpur lagi masih ada. Oleh karena itu, tidak salah jika pimpinan otoritas penerbangan sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman, mengatakan bahwa pencarian di sekitar wilayah tersebut juga perlu dilakukan, karena pihaknya tidak ingin membuang berbagai kemungkinan. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)
