Kuala Lumpur – Tim yang terdiri dari beberapa negara terus melakukan pencarian hilangnya pesawat Malaysia Airlines. Baru-baru ini beredar sebuah foto yang diduga merupakan puing pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu.
Seperti dilansir dari BBC (Senin, 1/32014), pesawat angkatan laut Vietname telah melaporkan bahwa mereka melihat sebuah benda yang mengapung di perairan Vietnam yang diduga puing dari Boeing 777-200ER yang nahas itu. Namun demikian, gambar yang termabil di rasa terlalu gelap dan oleh karenanya pencarian akan dilakukan lagi. Pihak Malaysia Airlines telah mengatakan kepada kaluarga korban untuk bersiap akan kemungkinan terburuk.
Dikatakan bahwa pesawat Boeing 777-200ER milik Malaysia Airlines dengan nomer penerbangan MH370 tersebut kemungkinan berbalik dari rute yang dijadwalkan sesaat sebelum menghilang dari layar radar menara pengawas. Pesawat yang berangkat dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada pukul 00.41 waktu setempat tersebut dialporkan putus kontak di sekitar Malaysia dan Vietnam.
Seorang anggota dari national Comitee for Search and Rescue Malaysia yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa pihaknya memang mendapat informasi dari pesawat Vietnam tentang dua buah benda yang mengapung di laut 50 mil barat laut Pulau Tho Chu. Koran pemerintah Vietnam, Thanh Nien mengutip perkataan Letnan Gen Vo Van Tuan, seorang deputy kepala staf militer Vietnam, yang mengatakan bahwa pesawat yang terbang rendah di wilayah tersebut menemukan objek yang menyerupai pintu pesawat. Adapun objek tersebut ditemukan tak jauh dari lokasi dimana terlihat sesuatu yang diduga tumpahan bahan bakar pesawat tersebut.
Saat ini tercatat 40 kapal dan 34 pesawat dari sembilan negara yang berbeda saling bergantian melakukan pencarian pesawat MH370 di sekitar wilayah perairan Malaysia dan Vietnam. Commander William Marks dari Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan bahwa sangat sulit mencari keberadan pesawat tersebut, terutama karena wilayah perairan yang harus di-cover meliputi wilayah perairan dengan luasan mencapai ratusan kilometer.
Terkait insiden ini, FBI dan beberapa agensi anti teroris lain juga mulai mencari informasi. Latar belakang beberapa penumpang telah mulai diselidiki. Hal ini dilakukan dikarenakan adanya temuan paspor palsu beberapa hari yang lalu. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)