Geneva – Baru-baru ini organisasi kesehatan dunia, WHO, memberikan saran kepada masyarakat dunia untuk mengurangi asupan gula per hari hingga setengahnya. Seperti dilansir dari BBC (Rabu, 5/3/2014), asupan gula yang direkomendasikan oleh WHO adalah di bawah 10% dari total kalori yang masuk ke dalam tubuh per harinya, dilakukan secara bertahap, hingga mencapai 5% sebagai nilai terbaik yang menjadi targetnya. Adapun gula yang dimaksud termasuk semua makanan baik yang diolah/dimasak menggunakan gula, maupun yang memiliki kandungan gula alami seperti madu, sirup, dan jus buah.
Rekomendasi bahwa asupan gula harus mampu dikurangi hingga 10% sebenarnya telah dikemukakan WHO pada 2002 lalu. Jumlah yang disarankan sekitar 50g sehari untuk orang dewasa dengan berat badan normal. Namun seiring perkembangan, para ahli kesehatan dan gizi berpendapat bahwa anjuran tadi kurang kuat, dan tetap memicu masalah kegemukan di seluruh dunia. Akhrinya, WHO pun menyusun sebuah draft baru, yang mengatakan bahwa asupan gula harus di bawah, 10%, bahkan 5% dari total asupan kalori per hari. Sedikit perubahan kalimat, namun dianggap mampu memberikan efek yang lebih bear.
Ahli nutrisi WHO, Dr. Fransesco Branca, mengatakan bahwa angka di bawah 10% tadi merupakan rekomendasi kuat, hampir wajib dilakukan, sementara angka di bawah 5% tadi merupakan kondisional. Dia mengatakan bahwa sebaiknya, kita menargetkan asupan gula kita di bawah 5% per hari untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Terkait anjuran tersebut, Prof. Tom Sanders dari School of Medicine, King’s College London, berpendapat bahwa angka 5% terlalu sulit dicapai, sementara angka 10% masih wajar.
Adapun sebuah studi lain mengatakan bahwa sebenarnya gula tidak mempengaruhi obesitas secara langsung, namun demikian, konsumsi gula berlebihan sama dengan melakukan penimbunan kalori berlebihan, terutama karena makanan manis biasanya tidak mengenyangkan, salah satu contohnya adalah minuman manis, sehingga pada akhirnya orang tersebut tetap akan mengalami kelebihan berat badan. Adapun Paula Moynihan, Profesor dari Nutrition and Oral Health, Newcastle University, mengatakan bahwa konsumsi gula berlebih dapat mempercepat pembusukan gigi. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)