Pyongyang – Korea Utara tak henti-hentinya menarik perhatian publik internasional. Mulai klaim kisah-kisah fanatisme warga terhadap pemimpinnya, kepemilikan senjata nuklir, laporan pelanggaran HAM berat, sampai aksi show of power untuk memprovokasi negara tetangganya, Korea Selatan. Adapun baru-baru ini, satu isu juga mulai muncul, namun tidak dilepaskan oleh pihak Korea Utara sendiri, melainkan dari pihak luar, bukan lagi luar negeri, namun luar angkasa.
Seperti dilansir dari Scientific American (Kamis, 27/2/2014), baru-baru ini sebuah foto malam hari yang diambil oleh astronot yang bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional yang bergerak ke wilayah angkasa di atas semenanjung Korea, memperlihatkan bahwa di antara wilayah Korea Selatan dan China, terdapat sebuah wilayah yang gelap. Awalnya wilayah ini diperkirakan sebagai wilayah laut, namun setelah dilakukan pengamatan mendalam dan perhitungan koordinat, wilayah gelap atau minim cahaya tadi adalah wilayah Korea Utara.
Dari gambar tersebut terlihat sebuah perbedaan yang mencolok, dimana baik China maupun Korea Selatan terlihat terang di malam hari, sementara di Korea Utara terlihat begitu gelap. Hal tersebut secara kasar mendandakan bahwa kehidupan malam, aktifitas masyarakat di malam hari di Korea Utara sangatlah minim. Padahal bila diperhatikan pada pagi harinya, astronot dapat melihat bahwa jutaan masyarakat Korea Utara beraktifitas cukup ramai. Wilayah tersebut terlihat “hidup”.
Dari penggambaran tersebut muncul pemikiran bahwa demikian besarnya perbedaan negara-negara di Asia Timur itu, dimana seperti diketahui China dan Korea Selatan telah menjadi negara yang demikian maju, sementara Korea Utara, dengan faham komunisnya, seakan terbelakang. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)