Tokyo – Seperti yang telah diketahui, salah satu keunggulan yang dimiliki oleh smartphone keluaran Sony, yakni Xperia Z1, adalah bahwa pada smartphone tersebut telah terpasang semacam built-in screen protector sejak keluar dari box-nya. Sony sesumbar dengan menyebut protektor tadi “anti-shatter film”, atau lapisan anti pecah. Ide utama dari protector tersebut adalah untuk tetap menahan pecahan kaca di dalam “film” jika memang terjadi kecelakaan yang menyebabkan kaca pecah. Semacam film yang terpasang di kaca mobil. Namun demikian, film/lapisan tadi, tidak seperti kaca di dalamnya, tidak tahan terhadap gores. Anti-shatter film tersebut dianggap menghilangkan “rasa” kaca pada sentuhan, dan menggantinya dengan sensasi plastik.
Hal serupa tampaknya tidak akan terulang pada produk terbaru Sony yang baru saja diperkenalkan, yakni Sony Xperia Z2 dan Xperia Z2 Tablet. Seperti dilansir dari Phonearena (Selasa, 25/2/2014), Sony telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya tidak akan mengaplikasikan fitur anti-shatter film pada kedua produk tadi. Konsumen akan dapat merasakan sensasi sentuhan dari material body maupun layar layaknya smartphone lainnya, tentu dengan kualitas yang tinggi, sesuai standar produk Sony. Hal tersebut dinilai dapat meningkat nilai estetis dan visual dari Xperia Z2 dan Xperia Z2 Tablet. Jika anti-shatter yang tidak tahan gores lama-kelamaan bisa merusak penampilan dengan goresan-goresan yang mengenainya, material baru ini akan dibuat lebih kuat dan lebih tahan gores, serta mudah dibersihkan.
Meski sebenarnya lapisan anti-shatter film pada Z1 bisa juga dilepaskan, hal tersebut sama saja membuang fitur penting yang ditawarkan sebuah produk. Intinya, rugi. Z2 dan Z2 tablet tampaknya merupakan suatu produk yang dibuat Sony dengan mendengarkan keluhan dan harapan konsumennya. (Rani Soraya – www.harianindo.com)