Paris – Game terbaru dari franchise populer Assassin’s Creed tidak akan bersetting Jepang di jaman samurai. Kira-kira demikianlah yang disampaikan oleh managing director dari game tersebut, yaitu Jade Raymond.
Seperti dilansir dari Polygon (Senin, 24/2/2014), telah beredar rumor yang mengatakan bahwa game berikutnya dari franchise tersebut akan bersetting Jepang di masa feudal samurai. Rumor tersebut mulai beredar sekitar tahun 2011 lalu. Rumor tersebut muncul setelah Ubisoft, sang pengembang asal Perancis, mengadakan suvey polling kepada player, tentang setting seperti apa yang player ingin saksikan dalam game Assassin’s Creed berikutnya. Masuk dalam pilihan antara lain Jepang, Mesir kuno, China, jaman Revolusi Rusia, and Inggris era Victorian. Pada tahun 2012, creative director dari seri tersebut, Alex Hutchinson, mengatakan bahwa feudal Jepang masuk dalam setting terburuk, bersama dengan setting Perang Dunia II dan Mesir kuno.
Jade Raymond tidak memberikan detail lebih banyak tentang bagaimana setting game Assassin’s Creed berikutnya. Dia hanya mengatakan bahwa game tersebut akan bersetting di sebuah era bersejarah yang menjadi favoritnya. Adapun game terbaru Assassin’s Creed yang meluncur ke pasaran tahun lalu, Assassin’s Creed 4: Black Flag, bersetting di Karibia pada abad 18, yang disebut sebagai Era Emas Bajak Laut, karena pada jaman itu banyak sekali bertumbuhan kelompok bajak laut di sekitar Kepulauan Karibia. (Rani Soraya – www.harianindo.com)