Damaskus – Pertempuran berdarah yang terjadi di Suriah membuat pimpinan pemberontak afiliasi Al Qaeda mendesak agar dilakukan gencatan senjata terhadap pihak yang berseteru. Sebenarnya pertempuran tersebut terjadi diantara para pemberontak Suriah.
Berdasarkan sebuah rekaman yang dipercaya merupakan suara yang berasal dari pimpinan Front Al Nusra, Abu Mohammad al-Golani mengungkapkan adanya penyesalan atas perselisihan diantara Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL) dengan pihaknya. Walaupun menyesalkan pertempuran tersebut, namun Golani tetap menyalahkan bahwa penyebabnya dikarenakan perbuatan dari ISIL.
Untuk diketahui bahwa sebenarnya kedua kelompok tersebut memiliki akar jaringan global yang dengan tangan terbuka dapat menerima militant asing dengan tujuan bersatu untuk dapat melengserkan kekuasaan dari Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Namun sayang, sejak minggu lalu justru kedua kelompok tersebut berseteru. Seperti yang dikutip dari Al Jazeera, Kamis (9/1/2013), Golani mengungkapkan bahwa dengan perselisihan ini tentunya semua pihak merasa terkejut. Namun dipercaya bahwa memang ada beberapa pihak yang mengeksploitasi keadaan ini, untuk kepentingan pribadi ataupun Negara.
Sehingga seharusnya gencatan senjata segera dilaksanakan serta memberikan kompensasi kepada para korban. Karena seharusnya semua pihak bersatu untuk melakukan perlawanan terhadap pihak yang melanggar keputusan komite syariah, ungkap Golani.
Dalam pertempuran tersebut ada sekitar 274 korban tewas. Sehingga Golani menyarankan untuk segera dibentuk Dewan Syariah Islam dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan atas pemberontakan serta fokus untuk dapat melengserkan Assad.
Sebagaimana yang diketahui bahwa kelpmpok Al Nusra ini telah menyerang ISIL yang ada di wilayah utara serta timur dari Suriah. Bahkan Golani berharap agar para pemberontak tidak terpecah belah. (Choirul Anam – www.harianindo.com)