Jakarta – Setiap 5 tahun sekali memang masyarakat Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi. Bahkan Pileg 2014 sudah dalam hitungan bulan saja. Alhasil saat ini tidak dipungkiri bahwa menjelang pesta demokrasi, Indonesia dihadirkan dengan berbagai politik teater yang semakin berkembang untuk saat ini.
Ketika ditemui wartawan harianindo, Sabtu (28/12/2013), Ari Dwipayana sebagai salah satu pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkapkan bahwa nantinya akan ada sebuah drama layaknya teater yang disuguhkan sehingga akan muncul berbagai penafsiran dari masyarakat dan juga banyak sekali muncul berbagai persepsi.
Dimana politik teater ini kini sudah nampak di beberapa tokoh politik, sebagai contoh hal ini terlihat di sosok Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi dan Basuki Tjahja Purnama. Selain itu ada juga pertemuan dari Susilo Bambang Yudhoyono dengan Prabowo Subianto serta Yusril Ihza Mahendra.
Bahkan SBY juga terlihat melakukan beberapa manuver serta memainkan berbagai politik simbolik yang nantinya akan menjadi sebuah faktor atas perimbangan politik. Diungkapkan oleh Ari bahwa dengan adanya politik teater ini tentunya mau tidak mau menjadi sebuah bahan perhatian dari masyarakat luas.
Dimana nantinya panggung yang akan diciptakan ini dibuat seluas mungkin. Ada banyak alasan mengapa para politisi melakukan politik teater ini, dimana salah satu alasannya adalah pemilihan legislatif masih belum sepenuhnya terarah dengan jelas. Alhasil politik teater ini menjamur dimana-mana. (Choirul Anam – www.harianindo.com)