Dalam keterangan persnya, seperti yang dilansir dari dikutipReuters, Selasa (10/12/2013), Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengungkapkan bahwa pihaknya berencana membatalkan kesepakatan apabila Kongres AS akan mengeluarkan sanksi baru.
Karena dengan adanya sanksi baru tersebut pemerintah Iran menganggap bahwa AS tidak serius atas kesepakatan yang sudah disepakati pada bulan lalu tersebut. Bahkan Zarif berujar akan membatalkan semua kesepakatan apabila ada sanksi baru lagi, karena sebenarnya politik domestik bukan menjadi alasan untuk dijadikan pelanggaran atas kesepakatan yang sudah ada.
Untuk diketahui bahwa kongres AS memiliki rencana untuk menjatuhkan sanksi lebih berat yang ditujukan kepada Iran. Hal ini tidak lain dikarenakan AS sepertinya masih mengincar pendapatan migas, devisa serta beberapa industri strategis yang lainnya yang ada di Iran.
Dimana kesepakatan yang tercapai menyatakan bahwa Iran harus menghentikan aktivitas pengembangan nuklirnya dan nantinya Negara Barat akan memberikan kelonggaran sanki kepada Iran.
Kesepakatan yang bertempat di Kota Jenewa, Swiss itu akan berlaku dalam enam bulan, dan nantinya akan menjadi permanet apabila kedua belah pihak menjalankan kesepakatan tersebut. (Choirul Anam – www.harianindo.com)