Jakarta – Pada akhirnya Perdana Menteri Australia, Tony Abbott memberikan balasan atas burat yang dilayangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait adanya isu penyadapan yang dilakukan oleh Australia.
Walaupun didesak beberapa pihak, nampaknya perihal isi surat tersebut tidak akan disampaikan ke publik. Pada saat dikonfirmasi harianindo, Minggu (24/11/2013), Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha mengatakan bahwa surat tersebut diperuntukkan antar kepala Negara. Sehingga tidak etis rasanya ketika disampaikan ke hadapan publik.
Dari keterangan Julian, didapatkan bahwa surat tersbeut hanya penjelasan atas aksi protes SBY terkait dengan adanya penyadapan yang dilakukan Australia atas dirinya dan beberapa pejabat yang lainnya. Memang secara etika tidak ada yang mengharuskan untuk membukanya dihadapan masyarakat luas.
Namun yang pasti adalah, saat ini surat tersebut sudah ada di tangan SBY dan sedang dipelajari oleh Marty Natalegawa selaku Menteri Luar Negeri. Terkait penjelasannya, dapat disampaikan kepada Menlu. Untuk diketahui bahwa Presiden SBY telah menerima balasa dari PM Abbott pada hari Sabtu (23/11/2013) siang.
Dimana kala itu SBY sedang berada di Bali. Sayangnya sampai saat ini belum diketahui apa isi suratnya dan akankah akan berdampak dengan hubungan kerjasama yang selama ini terjalin antara Indonesia dan Australia? Kita lihat kedepannya akan seperti apa. (Choirul Anam – www.HarianIndo.Com)