Gaya kepemimpinan Bill Gates sepertinya bukan merupakan satu-satunya alasan ketidaksukaan para investor. Bagaimana ia membuat Microsoft kaku dalam mengadopsi strategi baru dan sikapnya yang seringkali membatasi ruang gerak CEO, siapapun yang ada di posisi itu. Keraguan semakin membesar saat beberapa pihak mulai menyadari sikap filantropisnya yang mungkin terbawa karena jangka waktu yang panjang dalam mengatur perusahaan sebesar Microsoft, hal ini ditakutkan dapat menyianyiakan waktunya dalam memimpin perusahaan.
Hal yang semakin membuat rumit permasalahan ini adalah, suara dari tiga investor berbanding dengan duapuluh investor yang lain adalah tidak sebanding. Sebagai info tambahan, kepemilikan Bill Gates sendiri saja di Microsoft sebesar empat setengah persen, bandingkan dari gabungan tiga investor tadi yang hanya mencapai lima persen. Diharapkan oleh banyak pihak dan pengamat, masalah ini bisa selesai sebelum tahun 2018, karena jika tidak, Bill Gates bisa saja kehilangan seluruh kepemilikan atas perusahaan yang dulu dia rintis sendiri dari nol. (Choirul Anam – www.HarianIndo.Com)