Seperti yang dikutip dari Raw Story, Rabu (2/10/2013), Lavrov mengutipkan pernyataan dari Assad bahwa sebenarnya ia tidak akan mengesampingkan peranan oposisi Suriah dengan catatan mereka tidak menganut paham terorisme ataupun ekstrimis. Karena sebenarnya mereka dapat mewakili suara dari rakyat Suriah.
Memang sebelumnya pada pertengahan November nanti, dunia internasional akan menjadwalkan pertemuan antara Assad dengan pihak oposisi Suriah. Dimana pertemuan ini adalah upaya tindak lanjut dari pertemuan awal yang sebelumnya di bulan Juni 2012 lalu.
Sayangnya pertemuan yang diadakan di Jenewa tersebut dianggap gagal dikarenakan kedua belah pihak tidak terjadi kesepakatan. Memang selama ini Rusia dikenal dengan selalu memberikan dukungan kepada Assad atas konflik perang saudara Suriah selama 2.5 tahun.
Bahkan Negeri Beruang Merah ini berperan besar ketika Suriah harus menyerahkan senjata kimia yang dimilikinya untuk menghalangi intervensi asing atas pemerintahan yang dipimpin oleh Bashar al-Assad ini.
Sebagai informasi bahwa sebenarnya pertemuan yang akan dilakukan di Jenewa ini mengalami kemunduran dari persetujuan awal. Hal ini dikarenakan terjadinya selisih paham antara Rusia dan dunia barat. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)